Legenda Gunung Rinjani


Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1.000m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan "passion".

Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru.



Legenda
Ternyata, selain menyimpan pesona yang indah, Gunung Rinjani juga memiliki cerita legenda yang dipercaya masyarakat sekitar. Gunung Rinjani juga dianggap suci oleh masyarakat sekitar dan bahkan masyarakat Bali dengan Rajanya AA Gde Ngurah yang pada tahun 1727 Masehi sempat membangun sebuah miniatur Gunung Rinjani yang masih ada hingga sekarang dengan dikenal sebagai Taman Narmada.

Hal ini tak lepas dari adanya sebuah legenda penduduk lokal bahwa di puncak gunung tersebut, Dewi Rinjani diangkat oleh para jin dan makhlus halus menjadi ratu. Dewi Rinjani merupakan putri Sakti seorang raja yang berkuasa di Kerajaan Tawun, tak jauh dari pelabuhan Lembar. Raja Tawun adalah seorang raja bijaksana yang memerintah bersama permaisurinya, Dewi Mas. Namun sang permaisuri tak kunjung memberikan keturunan seorang putra mahkota. Dengan seijin permaisuri, sang raja menikahi putri cantik anak seorang patih kerajaan yang bernama Sanggar Tutul. Dan ketika permaisuri Dewi Mas hamil, sang Raja justru mengusirnya. Rupanya sang raja termakan hasutan istri mudanya yang khawatir sang raja akan berpaling darinya.

Singkat cerita, di sebuah Gili (gugusan pulau) terasing, lahirlah sepasang anak kembar yang masing-masing dianugerahi keajaiban. Seorang bayi laki-laki lahir beserta sebilah keris dan seorang bayi perempuan lahir beserta anak panah. Bayi laki-laki ini kemudian diberi nama Raden Nuna Putra Janjak dan bayi perempuan diberi nama Dewi Rinjani. Akhirnya, sang raja tersadar akan kekhilafannya dan bersatu kembali dengan keluarganya setelah menguji kesaktian kedua putra-putrinya.

Kesaktiannya Dewi Rinjani ditempa dengan seringnya melakukan pertapaan di gunung terbesar di Lombok, sehingga para jin dan makhluk halus mengangkatnya menjadi Ratu Rinjani dan masyarakat Lombok menamakan gunung tersebut dengan nama Gunung Rinjani. Dewi Rinjani juga memiliki nama lain, yaitu Dewi Anjani.
Get Adobe Flash player
 
Flexi - Visit Lombok Sumbawa © | Designed and Development by Juliarta Suwasta, Powered By Telkom Flexi